BPS Temukan 43 Ribu Penduduk Bali Pengangguran

3 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
“Dari total angkatan kerja, terdiri dari 2,69 juta orang sudah terserap di lapangan pekerjaan, yang belum bekerja atau pengangguran jumlahnya sebanyak 43,13 ribu orang,” kata Kepala BPS Bali Agus Gede Hendrayana Hermawan, di Denpasar, Senin (5/5).

Dia menyebut meski masih terdapat pengangguran di Bali, angka ini setidaknya menyusut 7,55 ribu orang dari Februari 2024 lalu yang sebanyak 50,68 ribu orang atau dari Agustus 2024 yang sebanyak 48,68 ribu orang.
“Kalau angka pengangguran kita dibandingkan dengan nasional jauh lebih bagus, jauh lebih rendah. Artinya penduduk yang terserap di lapangan pekerjaan di Bali jauh lebih banyak,” ujar Agus Gede.

Untuk diketahui pada Februari 2025 jumlah penduduk usia kerja di Bali sebanyak 3,54 juta orang, meningkat 29,26 ribu orang jika dibandingkan Februari 2025.

Dari penduduk usia kerja tersebut yang menjadi angkatan kerja atau diartikan orang yang bekerja dan mencari pekerjaan sebanyak 2,74 juta orang atau meningkat 23,67 ribu orang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kemudian dari 2,74 juta orang tersebut, hanya 43,13 ribu yang masih berstatus pengangguran, sehingga BPS Bali melihat kondisi pasar kerja yang ada di Bali sudah mampu menyerap lebih banyak penduduk.

Saat dibedah, BPS Bali menemukan tingkat pengangguran terbuka didominasi oleh laki-laki, yaitu 1,74 persen dan perempuan 1,39 persen.

Agus Gede melihat angka pengangguran pada laki-laki lebih tinggi sebab pencari pekerjaan secara normatif didominasi oleh laki-laki.

“Kalau dari wilayah, di daerah perkotaan lebih sedikit orang yang menganggur dibandingkan pedesaan. Hal ini mungkin karena daerah perkotaan lapangan pekerjaan lebih banyak jenisnya dibandingkan di pedesaan,” kata dia.

Melihat dari lapangan kerjanya, sebanyak 2,69 juta orang yang sudah bekerja pada angkatan kerja ini dominan terserap pada lapangan usaha perdagangan yaitu 19,51 persen diikuti lapangan usaha pertanian 19,12 persen, industri pengolahan 15,89 persen, akomodasi makan dan minum 14,40 persen, dan konstruksi 6,91 persen.

Namun BPS Bali mengakui sejumlah lapangan kerja juga mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja, yaitu seperti industri pengolahan turun 8,72 ribu orang, lapangan usaha pendidikan 1,73 ribu orang, dan aktivitas keuangan asuransi turun 0,46 ribu orang. 7 ant
Read Entire Article