ARTICLE AD BOX
Kunjungan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus bentuk apresiasi atas kiprah dan warisan seni Made Wianta. Giring hadir bersama istrinya, Cynthia Riza, serta kolektor seni Daniel Jusuf. Mereka disambut oleh istri almarhum, Intan Kirana, yang merupakan cucu dari tokoh pendidikan nasional, Ki Hadjar Dewantara.
“Saya dan keluarga berterima kasih atas kunjungan yang mendadak dan perbincangan hangat dengan Mas Wamen dan istri, apalagi sangat antusias membahas karya Pak Wianta,” ujar Intan Kirana, didampingi putrinya, Buratwangi Wianta.
Dalam perbincangan tersebut, Intan mengenang masa kecilnya bersama sang kakek, Ki Hadjar Dewantara. Dia menceritakan bagaimana pendiri Taman Siswa itu menanamkan pentingnya pendidikan sebagai fondasi bangsa, serta hidup sederhana yang penuh makna.
Filosofi pendidikan Ki Hadjar yang menyeluruh—yakni pendidik sebagai teladan, inspirator, dan pendukung murid—dianggap masih sangat relevan hingga kini.
Kenangan itu semakin bermakna karena saat ini Kementerian Kebudayaan tengah menggelar pameran bertajuk Sunting: Jejak Perempuan Indonesia Penggerak Perubahan, di Museum Nasional, Jakarta. Salah satu tokoh yang disorot dalam pameran tersebut adalah Nyi Hadjar Dewantara, istri Ki Hadjar, yang dikenal sebagai aktivis perempuan dan pendidik.
Nyi Hadjar aktif menulis di surat kabar dan siaran radio, serta membina Organisasi Wanita Taman Siswa. Semangatnya dinilai sangat menginspirasi dalam konteks pemberdayaan perempuan dan edukasi.
Wamen Giring menyatakan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sangat memberi perhatian pada pengembangan seni dan budaya. “Saya dan Pak Menteri Fadli Zon selalu menyerap langsung aspirasi para pelaku seni saat kunjungan ke berbagai daerah,” ujarnya.Sebagai mantan vokalis band Nidji, Giring mengaku memahami dinamika dunia seni dari dalam. Namun, dia menekankan pentingnya mendengar langsung suara seniman, kurator, kolektor, hingga pelaku pasar seni agar kebijakan pemerintah benar-benar berpihak pada ekosistem seni.
Giring mencontohkan langkah konkret pemerintah melalui pemisahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi dua kementerian: Kementerian Kebudayaan dan Kementerian Ekonomi Kreatif. Di bidang seni rupa, Galeri Nasional juga tengah ditata ulang agar setara dengan galeri internasional.
“Pada Oktober 2025 nanti, akan digelar pameran prestisius di Galeri Nasional yang diharapkan bisa mengangkat karya-karya seniman Indonesia ke pentas global. Ini bukan sekadar pameran, tapi bukti keseriusan negara dalam mengangkat derajat seni rupa kita,” tandas Giring. 7 mao