Visi Geopolitik Prabowo Dibedah

4 hours ago 3
ARTICLE AD BOX
Adalah Gerakan Milenial Cinta Tanah Air di Jakarta, Sabtu (10/5) mengagas sederet fakta yang menunjukkan konsistensi pemikiran dan arah kebijakan Presiden Prabowo. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi, yang hadir dalam acara tersebut memaparkan sederet fakta yang menunjukkan konsistensi pemikiran dan arah kebijakan Presiden Prabowo, jauh sebelum ia menjabat sebagai kepala negara. 

"Coba teman-teman, kita setback ke tahun 2019. Ketika masa kampanye, ketika debat, Pak Prabowo waktu itu bilang, kita sebagai sebuah bangsa, selalu harus siap dan waspada. Karena perang bisa terjadi kapan saja," kata Hasan Nasbi.

Namun saat itu, kata Hasan, peringatan tersebut belum sepenuhnya disadari oleh publik, termasuk dirinya yang sempat skeptis dengan pernyataan Presiden Prabowo. Selang beberapa tahun kemudian, kekhawatiran Presiden menjadi nyata, mulai dari invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, yang hingga kini belum berakhir, disusul dengan konflik Gaza-Israel yang meletus pada Oktober 2023, dan bahkan eskalasi antara India dan Pakistan baru-baru ini.

Menurut Hasan, perang tersebut berdampak langsung pada kehidupan global, termasuk Indonesia. Gangguan distribusi barang seperti suku cadang mobil dan gandum mulai dirasakan.

Indonesia yang bergantung pada impor gandum, kata Hasan, ikut terkena imbasnya. Sampai-sampai, Presiden Ke-7 RI Joko Widodo saat itu, harus turun tangan melobi agar pengiriman gandum tetap berjalan. “Ada perang di manapun itu, pasti dunia secara keseluruhan terganggu,” ujar Hasan.

Dikatakan Hasan, peningkatan ketegangan politik di kawasan yang lebih dekat ke Indonesia, juga memicu kekhawatiran yang semakin nyata. Meskipun ada keyakinan bahwa ASEAN memiliki kearifan lokal yang mampu menjaga stabilitas regional—seperti yang pernah disampaikan oleh Diplomat dan Konsultan Geopolitik Singapura, Kishore Mahbubani, tapi bara konflik global yang terus mendekat tetap menjadi ancaman serius, kata Hasan menambahkan.

“Tapi kalau panas dan bara yang ada di luar itu makin lama makin dekat, dan di sini juga ada panas dan bara yang juga dihembus-hembuskan setiap saat, bukan tidak mungkin panas dan bara itu akan menular ke kawasan sini juga,” tegasnya.7ant
Read Entire Article