ARTICLE AD BOX
Salah satu alat yang digunakan adalah perangkat analisis komposisi tubuh bernama Inbody S10. Seri khusus yang bisa diaplikasikan untuk penyandang disabilitas ini, berupa perangkat analisis komposisi tubuh portable yang menggunakan adhesive electrode agar bisa menyesuaikan disabilitas setiap calon atlet. Tim talent scouting NPC Indonesia, Muhammad Tasa Kasumbung, mengatakan penggunaan alat-alat ini sangat penting dalam proses pendeteksian calon atlet potensial.
Inbody S10 digunakan untuk mengukur body fat dan komposisi muscle. Tim talent scouting juga menggunakan alat sensor denyut jantung Polar H10 sebagai alat untuk mengukur denyut jantung dalam Target Aerobik Movement Test (TAMT), melengkapi terminologi pengukuran aerobik yang selain TAMT juga menggunakan metode 20 meter Pacer Test.
“Penggunaan alat-alat tersebut sangat penting karena dari calon atlet-atlet yang mengikuti talent scouting ini kan belum menjadi atlet, jadi dengan alat-alat ini kita bisa mengetahui (utamanya) komposisi tubuh yang menunjang untuk menjadi atlet yang nantinya akan dibina ke ranah internasional,” kata Tasa Kasumbung, Senin malam (12/5).
Penggunaan alat-alat canggih itu, dilengkapi dengan metode khusus yang mengadaptasi metode Brockport Physical Fitness Test dari Human Kinetics sebagai panduan tim talent scouting. Tes-tes dalam metode tersebut mengedepankan evidence base yang disesuaikan pada disabilitas masing-masing calon atlet.
“Kami berharap dari proses ini bisa mendapatkan hasil klasifikasi yang sesuai dengan klasifikasi internasional, sehingga calon atlet yang sudah kita dapatkan bisa direkomendasikan sesuai dengan kelas dan cabang olahraga yang tepat, untuk dibina di setiap daerah dan dibina di pusat,” tutur Tasa Kasumbang.
Sementara itu, program pencarian bakat ‘Menembus Batas’ sudah memasuki provinsi kelima. Tim talent scouting NPC Indonesia hadir di Sumatera Utara (Sumut) pada 9-11 Mei 2025. Ada 160 atlet dari 16 kabupaten/kota se-Sumut yang ikut serta dalam kegiatan yang berlangsung di Martial Arts Arena Sumut Sport Centre, Kota Medan.
Ketua NPC Indonesia Sumut Alan Sastra Ginting, mengapresiasi program pencarian bakat ke pelosok Tanah Air. Selama ini, pihaknya juga sudah intens membina atlet muda untuk regenerasi. “160 peserta ini sudah kita saring. Memang mereka yang layak untuk mengikuti seleksi ini. Harapan kami, dari 160 calon atlet ini ada beberapa persen yang terpilih untuk dibina di Kota Solo (NPC Indonesia),” kata Alan Sastra Ginting.
Hal yang sama turut disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sumatera Utara, Mahfullah Pratama Daulay. Selama ini prestasi atlet-atlet Sumut sudah cukup membanggakan, termasuk menembus lima besar di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII 2024.
“Kami juga baru saja melepas enam orang atlet, yang terdiri dari lima atlet atletik dan satu atlet judo untuk mengikuti pelatnas ASEAN Para Games di Solo. Ini prestasi yang cukup membanggakan untuk atlet Sumatera Utara mewakili Indonesia,” ucap Mahfullah Pratama.
“Dari talent scouting ini kami berharap ada atlet yang nantinya mengikuti pelatihan di Solo, dan selebihnya akan kita bina di tingkat Sumatera Utara. Calon atlet ini merupakan cikal bakal menuju Peparnas 2028, imbuh Mahfullah Pratama. 7 k22