ARTICLE AD BOX
Informasi yang dihimpun, jasad korban pertama kali diketahui oleh warga sekitar bernama I Gusti Lanang Gede Yasa,57. Saat itu, Gusti Lanang terbangun dari tidurnya Sabtu dini hari sekitar pukul 01.00 Wita. Ia dibangunkan istrinya yang curiga dengan suara gonggongan anjing yang tidak biasa. Gusti Lanang lalu keluar rumah untuk mengecek kondisi sekitar rumah. Betapa kagetnya dia melihat sosok pria tergeletak tak bergerak di pinggir jalan.
Pria itu mengenakan kaos biru dongker dan celana pendek abu-abu. Wajahnya terlihat digenangi darah. Gusti Lanang pun melaporkan temuannya ke Kepala Dusun dan polisi. Sejumlah anggota Polsek Kota Singaraja bersama tim medis RSUD Buleleng segera mendatangi lokasi kejadian. Korban diperiksa dan dinyatakan telah meninggal dunia. Jenazah lalu dievakuasi ke RSUD Buleleng untuk diperiksa lebih lanjut.
“Dari hasil pemeriksaan, korban dinyatakan meninggal dunia. Denyut nadi tidak terasa serta tidak reaksi pada pupil mata. Pada bagian hidung dan mulut korban mengeluarkan darah,” ujar Kapolsek Kota Singaraja, Kompol I Gede Juli saat dikonfirmasi Minggu (4/5). Awalnya, polisi tidak bisa mengidentifikasi korban karena tidak ada satupun kartu identitas yang ditemukan pada korban di lokasi kejadian. Setelah dilakukan penyelidikan, diketahui korban merupakan Kadek Adi Wijaya,24, warga asal Banjar Dinas Gambuh, Desa Selat, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
“Keluarga korban sudah melapor ke Polres Buleleng. Sehingga penanganan penyelidikannya dilakukan oleh Unit Reskrim Polres Buleleng,” ucap Kompol Gede Juli. Sementara itu, Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika mengatakan penyidik masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian korban serta pihak yang bertanggung jawab atas kematian korban. Penyidik telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Sedangkan jenazah korban saat ini masih di RSUD dan akan diotopsi.
“Kami masih melakukan penyelidikan. Pemeriksaan dan permintaan keterangan pada sejumlah warga sekitar yang mengetahui awal mayat korban ditemukan. Pemeriksaan awal visum sudah dilakukan pada tubuh korban. Rencananya akan dilakukan proses otopsi,” imbuhnya. Menurut AKP Diatmika, keluarga korban sudah datang ke rumah sakit untuk mengecek jenazah korban. Keluarga pun sudah memastikan jika jenazah itu merupakan anggota keluarga mereka. Hingga kemarin sore, polisi belum meminta keterangan lebih lanjut kepada keluarga korban lantaran masih berduka.
“Keluarganya kemarin sudah ke RSUD untuk mengecek jenazahnya. Penyidik belum bisa meminta keterangan keluarganya. Baru sebatas informasi awal bahwa itu memang benar anggota keluarga mereka karena masih suasana duka,” kata dia. Sementara itu, salah seorang warga yang masih kerabat dengan korban mengatakan dari penuturan orang tua korban, korban terakhir kali terlihat saat keluar rumah pada Sabtu sore. Saat itu, terjadi pemadaman listrik massal atau blackout di seluruh Bali. Korban ketika itu keluar rumahnya di Banjar Dinas Gambuh, Desa Selat untuk jalan-jalan dengan berjalan kaki.
Namun hingga malam hari korban tak kunjung pulang ke rumah. Korban justru ditemukan sudah tak bernyawa di Perumahan Grand Lovina di wilayah Banjar Dinas Celuk Buluh, Desa Kalibukbuk dini hari keesokan harinya. Lokasi itu berjarak sekitar 3 kilometer dari rumah korban. “Pas pemadaman listrik katanya mau jalan-jalan. Setelah malam belum dilihat pulang. Sekitar jam 04.00 Wita dilihat sudah seperti itu (meninggal dunia). Di dekat lokasi (korban) itu ada rumah bibi korban,” kata warga tersebut. 7 mzk