ARTICLE AD BOX
Dugaan korsleting listrik itu karena api pertama kali muncul dari atas plafon ruamah. Seketika api membesar menyambar pelafon dan benda lainnya. Stef yang saat itu bersama istri dengan tiga anaknya hanya berusaha menyelamatkan diri sambil berteriak minta tolong kepada warga sekitar, sebelum akhirnya mencoba berusaha menyelamatkan harata benda.
Salah seorang saksi mata ditemui NusaBali di lokasi TKP pada Senin (5/5) pagi Komang Widyasa, 25 mengatakan peristiwa kebakaran tersebut berlangsung cepat hingga menghanguskan seisi rumah. "Saya dengar cerita dari pemilik rumah bahwa api pertama kali muncul dari atas plafon rumah. Pada saat itu api cepat sekali membesar hingga membuat panik warga sekitar,” ungkap Komang Widyasa.
Mendengar teriakan korban, warga sekitar pun berdatangan untuk memberikan pertolongan . Warga bersama korban berusaha menyiram api pakai selang air keran sembari menunggu petugas pemadam kebakaran datang.
Untuk mengatasi peristiwa tersebut Dinas Pemadam dan Penyelamatan Kota Denpasar menurunkan 7 unit mobil pemadaman. Petugas membutuhkan waktu dua jam untuk memadam api. Sementara pasca kejadian pemiliki rumah Stef bersama istri dan anaknya untuk sementara tinggal di rumah kerabat. 7 cr80
Peristiwa kebakaran menghanguskan satu rumah sekaligus peralatan elektronik, milik Stef Trimurti Dn, di Jalan Drupadi XIV, Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, Denpasar, pada Minggu (4/5) sekitar pukul 20.20 Wita.
Menurut salah satu saksi, Komang Widyasa, 25, dari hasil keterangan pemilik rumah, kebakaran berawal dari korsleting listrik hingga merambat ke plafon rumah. Seketika itu api menyebar dan semakin membesar hingga menghanguskan seisi rumah. Beruntung kedua korban yang saat itu masih dalam rumah berhasil ke luar melalui celah.
"Tapi menurut yang punya katanya api itu dari listrik katanya. Karena di atas kan bangunannya pakai triplek, anggaplah bangunan semi-permanen begitu. Intinya api tiba-tiba besar setelah itu," jelasnya saat ditemui dilokasi kejadian, Senin (5/5).
Menurutnya, para warga sempat memadamkan api dengan menyiram air dari selang namun karena api semakin membesar terpaksa warga lainnya memanggil pihak pemadam kebakaran.
“ Untungnya rumah yang ada di belakang berhasil diselamatkan
"Ini yang di belakang, untung ada adik sama tetangga di sini ngeblok api biar nggak lari ke belakang terus. Pakai keran dari tetangga sebelah sini, dari garasi ini," terang Widyasa sambil menunjuk titik saat mereka mencoba menghentikan api.
Atas laporan tersebut pihak Pemadam Kebakaran Kota Denpasar langsung sampai di lokasi kejadian sekira pukul 20.20 Wita. Dengan menurunkan 7 unit mobil pemadam dan berhasil memadam api dalam kurun waktu dua jam.
Sementara itu, Kepala Desa Sumerta Kelod, I Gusti Anom Suardana mengatakan setelah kejadian pihak desa langsung mengamankan korban dari kebakaran dengan menenangkan kondisi korban yang sudah mengalami musibah. "Yang kita lakukan melihat udah malam kita langsung kasih makan si setelah makan kita terus koordinasi," ujarnya saat ditemui di kantornya di Jalan Drupadi, Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, Denpasar
Dari kebakaran belum dapat dipastikan kerugian yang dialami korban karena saat ini korban masih di evakuasi di rumah kerabatnya. cr80