ARTICLE AD BOX
Bupati bersama Wakil Bupati Buleleng serta Sekda Buleleng berencana akan merampingkan sejumlah OPD, sebagai solusi menghadapi efisiensi anggaran.
Namun hingga saat ini, Pemkab Buleleng belum mengeluarkan OPD mana yang akan dirampingkan, atau ada OPD yang akan dimekarkan untuk mengoptimalisasi kinerja pemerintah. Hal itu pun didukung Ketua DPRD Buleleng Ketut Ngurah Arya. Namun politisi asal Desa/Kecamatan Gerokgak ini, cenderung mengusulkan pemekaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng.
Alasan pemekaran Disdikpora disebut Ngurah Arya, untuk memperjelas penanganan program bidang pendidikan, yang selama ini dinilai sangat semu. Anggaran yang dipasang setiap tahun di Disdikpora Buleleng kelihatannya cukup besar. Hanya saja anggaran yang benar-benar untuk pemenuhan sarana prasarana dan pendukung pendidikan sangat minim.
“Selama ini kan kelihatannya anggaran pendidikan banyak. Tetapi ternyata di sana ada hibah KONI, bonus atlet yang miliaran dan juga paling banyak gaji pegawai. Anggaran yang benar-benar untuk pendidikan minim sekali,” terang Sekretaris DPC PDI Perjuangan Buleleng ini.
Dengan pemekaran Disdikpora diharapkan bisa memaksimalkan kinerja dan juga intervensi bidang pendidikan. Terutama anggaran yang difokuskan untuk perbaikan sekolah-sekolah di Buleleng yang saat ini sudah memerlukan peremajaan.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Disdikpora Buleleng Putu Ariadi Pribadi dikonfirmasi terpisah terkait saran Ketua DPRD Buleleng itu, mengatakan evaluasi OPD sedang dikaji pimpinan. Dia pun mengaku menunggu dan menjalankan kebijakan lebih lanjut.
Ariadi mengatakan di luar keterbatasan anggaran dan kemampuan daerah dalam memenuhi sarpras pendidikan, sudah dilakukan dengan optimal. Selain menyiapkan APBD, juga ada kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat untuk pembangunan dan perbaikan fisik sekolah. Selama ini juga banyak dibantu dunia usaha, akademisi dan aktivis peduli pendidikan, dalam dukungan material dan moral.7 k23