Demer Sebut Syarat Dukungan ‘Atas’ dan ‘Bawah’

15 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
Bahkan, ditengarai Demer telah gerilya menggalang dukungan dari Ketua DPD II Golkar Bali, sehingga menjadi salah satu calon kuat di Musyawarah Daerah (Musda) I Partai Golkar Bali.

Saat dikonfirmasi mengenai itu, Demer mengatakan untuk menempati posisi Ketua DPD I Golkar Bali setidaknya harus mendapat dukungan dari DPD II Partai Golkar Bali maupun DPP Partai Golkar. Bila mereka memberikan dukungan tersebut, dia siap menjalani amanah tersebut. "Menjadi Ketua Golkar Bali tidak hanya bekerja sama dengan teman-teman di kabupaten/kota. Melainkan juga dengan Ketum DPP Partai Golkar. Oleh karena itu, untuk menjadi Ketua Golkar Bali harus mendapat restu dari ‘bawah’ dan ‘atas’. Kalau ada dukungan tersebut, saya siap karena itu merupakan sebuah kepercayaan yang harus dijaga dengan baik," ujar Demer kepada NusaBali, Sabtu (3/5).

Bagi Demer, sebuah kepercayaan memang harus dijaga dengan baik dan dihargai sepenuhnya. Sebaliknya, bila tidak dipercaya oleh mereka untuk apa memaksakan diri. Justru, perlu bercermin diri mengapa itu bisa terjadi. Demer menyatakan, dia bukan tipe yang suka ngotot dan memaksakan diri mengenai hal tersebut. "Karena, jika tidak mendapat dukungan dari ‘bawah’ atau ‘atas’ untuk apa maju, malu," ucap Demer. Disinggung mengenai dukungan itu, apakah dirinya sudah mendapatkan dukungan baik dari ‘bawah’ dan ‘atas’. Demer yang kini duduk di Komisi VI DPR RI ini menjelaskan sebagian dari DPD II Golkar Bali telah menyatakan dukungan.

Lantaran mereka menganggap Demer merupakan sosok yang bisa memperbaiki serta meningkatkan prestasi Golkar di Bali. Selain itu, bisa membuat solid kader-kader Golkar di Bali, sehingga mereka meminta Demer menduduki jabatan sebagai Ketua DPD I Golkar Bali. "Kalau dari ‘atas’, ada nada-nada mengarah ke saya saat mengobrol. Becanda atau tidak nanti kita lihat saat Musda," jelas Demer. Mengenai Musda di Bali sendiri masih menunggu waktu dari Ketum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia. Lantaran mengenai jadwal Musda berada sepenuhnya di tangan ketum.

Sebab, Ketum DPP Partai Golkar akan menghadiri langsung Musda di Bali maupun di daerah-daerah lainnya. "Itu juga disampaikan ketum saat Rapat Pleno. Beliau ingin hadir di musda-musda. Untuk itu, waktu akan disesuaikan dengan agenda beliau," terang pria yang lima periode sebagai Anggota DPR RI ini. Diketahui, selain sebagai Ketum DPP Partai Golkar, Bahlil juga menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Di mana posisi itu sangat strategis, karena menjalankan program pemerintah di bidang ketahanan pangan dan energi, termasuk hilirisasi sehingga kegiatan musda pun disesuaikan dengan waktunya. Demer berharap, Musda di Bali segera berlangsung agar kelak lebih cepat melakukan konsolidasi. "Musda di Jawa Tengah sudah, di Banten sudah dan di Jawa Timur 10 Mei nanti. Mudah-mudahan di Bali lebih cepat, karena lebih bagus untuk bisa segera konsolidasi," papar Demer. 

Seperti diberitakan sebelumnya sejumlah kandidat yang disebut-sebut bakal bertarung dalam Musda nanti ada incumbent Nyoman Sugawa Korry, politisi senior asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang saat ini masih sebagai Ketua DPD I Golkar Bali. Selain Demer dan Sugawa ada kandidat kuat lainnya, yakni Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi, kader senior Golkar asal Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung yang merupakan Ketua Harian Depinas SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia), salah satu organisasi pendiri Partai Golkar. Gus Adhi yang mantan Sekretaris DPD II Golkar Badung pernah dua periode duduk di DPR RI Dapil Bali. 

Yang mengejutkan, ada juga ‘kuda hitam’ akan berebut jabatan Ketua DPD I Golkar Bali. Dia adalah I Wayan Suyasa, politisi Golkar asal Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Suyasa yang pernah menjabat Wakil Ketua DPRD Badung periode 2019-2024, juga tercatat sebagai Ketua DPD Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) salah satu organisasi pendiri Partai Golkar. 7 k22
Read Entire Article